Ini Alasan Kenapa Tidak Boleh Marah kepada Hujan

Benarkah mencaci hujan termasuk hal yang terlarang?

Hujan terkadang menjadi salah satu alasan yang sering kita buat untuk menunda berbagai hal.

Reaksi pertama yang diberikan ketika hujan datang adalah kekecewaan. Khususnya untuk siapa saja yang setiap harinya harus bergelut dengan waktu. Maka,  hujan merupakan musuh utama dalam terhambatnya aktivitas. Tidak hanya itu,  terkadang hujan selalu disalahkan untuk pekerjaan yang tak kunjung usai.  Salah satunya, penyebab  cucian tidak kering,  atau atap rumah yang bocor,  bahkan banjir.

Tahukah kamu?  Bahwa Rasulullah SAW,  tidak menyukai umatnya, yang mengkambing hitamkan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa.  Seperti,  waktu dan angin,  untuk sesuatu hal yang tidak kita sukai.  Hujanpun sama,  bukan?

Mencaci maki waktu,  angin,  dan bahkan hujan,  adalah sesuatu yang terlarang.

Kenapa?  Karena sesungguhnya semua hal yang terjadi adalah kehendak-Nya, dan hujan merupakan keberkahan bagi seluruh makhluk di dunia.

"Dan kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dari biji-biji tanaman yang disiram."  (Q. S. Qaaf: 9)

Sudah jelas diterangkan dalam Al-Qur'an bahwa,  hujan merupakan keberkahan atau kebaikan untuk manusia,  hewan,  dan tumbuh-tumbuhan.

Makhluk hidup sejatinya begitu membutuhkan hujan demi kelangsungan hidup di muka bumi ini. Berbahagialah ketika hujan diturunkan,  karena selain Rahmat dari Allah,  hujan pula memberikan manfaat yang sangat besar.

Begitu luar biasa arti hujan untuk kita semua.  Tidak ada salahnya,  kamu,  saya,  dan kita semua mulai belajar untuk lebih meningkatkan rasa syukur kepada sang pembawa keberkahan.

Jadi,  berdo'alah,  mengucap syukurlah, kepada sang pencipta atas dikirimkannya hujan di bumi ini.

Do'a setelah hujan:
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ

Artinya :”Telah diturunkan hujan (kepada) kami dengan fadlilah dan Rahmat dari Allah SWT”.